Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia,baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan
rohani. Tujuan utama perkembangan iptek adalah perubahan kehidupan masa
depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat
memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di
Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena :
- Masih terbatasnya orang Indonesia yang mendapat
pendidikan barat terutama pendidikan tinggi.
- Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun
perusahaan swasta yang ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi
- Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di
dalam masyarakat indonesia itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di
indonesia mulai berkembang dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi
dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan
juga badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT)
Dampak Positif perkembangan IPTEK :
1. Memberikan berbagai
kemudahan
Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang
berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak
dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan
pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional,
kini sudah menggunakan peralatan mesin.sehingga aktifitas penanaman dapat lebih
cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu
membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek positif
perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas manusia dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Mempermudah meluasnya berbagai informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa
informasi kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika berbagai media cetak
dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus
bisa dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu, kegiatan
pengiriman berita sangat lambat, hal ini di karenakan kegiatan tersebut masih
di lakukan secara tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan
sepucuk surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, dimana
perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kita pun tidak perlu menunggu
lama untuk mengirim atau menerima berita.
3. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya
orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun
seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronik seperti computer,
internet, dan handphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak
hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah
umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan iptek di era
globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.
Dampak negatif perkembangan IPTEK :
1. Mempengaruhi pola berpikir
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta
suka dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada
berbagai peralatan elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya
berdampak terhadap pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir
orang dewasa dan orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di
sajikan dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media
elektronik.
2. Hilangnya budaya Tradisional
Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan dll,
mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan
yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi
pasar modern. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang
sudah mengarah kepada pergaulan bebas.
3. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alamnya, namun
hingga akhir ini, Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedang
berkembang dan terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak
mengetahui kapan istilah Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara
maju. Salah satu contoh kecil yang lebih spesifik adalah beberapa tahun yang
lalu sekitar di bawah tahun 2004, kota pekanbaru yang terletak di propinsi
Riau, lebih di kenal sebagi kota “Seribu Hutan”, namun dalam waktu yang
relative singkat, istilah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang
lebih modern, yakni kota “Seribu Ruko” di mana dalam waktu yang singkat,
perkembangan pembangunan di kota ini amat sangat pesat. Mulaialah berdiri
berbagai kegiatan industri, Perhotelan, Mal, dan Gedung-gedung bertingkat serta
perumahan berdiri di mana-mana.akibatnya aktifitas tradisional lumpuh, hutan
gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah
longsor serta polusi terjadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima
masyarakat kita hingga ke anak cucu.
Tingkatan teknologi berdasarkan penerapannya dapat
dibagi sebagai berikut :
Teknologi Tinggi ( Hi – tech ). Suatu jenis
teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan
terbaru. Contoh : computer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi dan
sebagainya. Ciri – ciri teknologi ini adalah padat modal, didukung rasilitas
riset dan pengembangannya, biaya perawatan tinggi, ketrampilan operatornya
tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah.
Teknologi Madya. Suatu jenis teknologi yang dapat
dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederahan dan dapat digunakan
dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri teknologi madya
adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan
pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin. Penerapan teknologi maday ini
bersifat setengah padat modal da padat karya, unsur – unsur yang mendukung
industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan
pekerjanya tidak terlalu tinggi.
Teknologi Tepat Guna. Teknologi ini
dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan
pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara – negara
berkembang, karena dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi
dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana.
Dengan kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang
teknologi informasi dan teknologi transportasi yang dicapai manusia pada unjung
pertengahan kedua abad ke XX, memungkinkan arus informasi menjadi serba cepat:
apa dan oleh siapa dari seluruh muka bumi (bahkan sebagian jagat raya) –
menembus ke seluruh lapisan masyarakat dengan bebas tanpa membedakan siapa dia
si penerima. Tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi,
ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Berikut
ini akan dijelaskan mengenai pengaruh perkembangan IPTEK terhadap beberapa pola
kemasyarakatan.
Kebutuhan Primer dan Sekunder.
Pemenuhan Kebutuhan Primer
1. Sandang
Manusia sebagai mahkluk susila memerlukan pakaian, mula-mula pakaian jyang
dikenakan hanya untuk menutupi auratnya saja, kemudian poakaian juga berfungsi
sebagai melindungi diri dari serangan panas matahari dan udara dingin. Sekarang
pakaian memepunyai fungsi yang lebih luas lagi yaitu kenyamanan dengan
menciptakan jenis yang sesauai dengan kebutuhan, misalnya pakaian kerja,
pakaian tidur, pakaian olah raga dan sebagainya, bahkan sekarang orang
beranggapan bahwa dapat menunjukan status sosial pakainya. Kebutuhan manusia
yang makin meningkat juga mendorong manusia untuk menciptakan teknologi yang
dapat meningkatkan mutu dan jenis bahan pakaian. Sekarang manusia tidak hanya
mengadalkkan serat-serat alami untuk membuat bahan pakaian, akan tetapi dapat
juga membuat serat-serat sistentis dari pokok-pokok kayu (benag rayon) maupun
dari bahan galian seperti sulingan batu bara dan minyak bumi (poliester,
polipropilen, polictilen).
2. Pangan
Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk dapat bertahan hidup.
Kebutuhan pangan ini terus meningkat baik kualitas maupun kantitasnya, sejalan
dengan meningkatnya jumlah penduduk. Usaha untuk memenuhi kebutuhan pangan
biasnya dilakukan dengan cara ekstensifikasi, yaitu dengan memperluas lahan
pertanian, dan dengan intensifikasi yaitu dengan meningkatkan mutu melalui
pemilihan bibit yang unggul, cara penggarapan yang lebih baik, pemeliharaan
tanaman yang lebih teliti dan pengelolaan pasca panen yang lebih sempurna.
Dengan memeanfaatkan IPA dan teknologi yang makin berkembang manusia dapat
menciptakan bibit unggul dengan teknik radiasi, rekayasa genetik dan
sebagainya. Penggunaan hormon tumbuhan yang memacu tumbuhnya daun, bunga atau
buah lebih lebat dan lebih cepat. Penggunaan mekanisme pertanian juga membantu
manusia dalam mengolah lahan dan memungut hasil panen dengan lebih cepat.
Disamping keuntungan yang diperoleh akibat penggunaan teknologi untuk
pengolahan lahan pertanian, ada pula dampak negatif yang perlu diwaspadai,
yaitu penggunaan racun pemberantas hama tanaman. Racun pembasmi hama tanaman
ini ternyata dapat pula membunuh hewan temak, meracuni hasil panen dan akhirnya
meracuni manusia itu sendiri.
3.Papan
Dalam masa yang masih tradisional rumah sangat tergantung pada bahan-bahan
yang ada di sekitarnya. Misalnya di daerah pegunungan atap terbuat dari
ijuk, di daerah pantai atap terbuat dari daun rumbia, dan di daerah yang
kaya dengan kayu seperti Kalimantan orang membuat atap dengan sirap, di Toraja
memekai bambu, sedangkan di Nusa Tenggara menggunakan ilalang.
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, terutama
di kota-kota besar, dimana lahan untuk pembangunan rumah semakin sempit, maka
manusia berusaha membuat rumah bertingkat dan menggunakan bahan-bahan banguanan
yang makin ditingkatkan kualitasnya.
Fungsi rumah juga tidak lagi hanya sekedar untuk bertahan diri dari cuaca
yang tidak menguntungkan dan berlindung dari serangan binatang buas, tetapi
sudah merupakan tempat tinggal yang memenuhi rasa kenyamanan dan keindahan.
SUMBER:
0 komentar :
Posting Komentar