Minggu, 29 Desember 2013


      Pastinya kita tidak asing dengan kata yang satu ini. Bahkan dari umur yang sudah belia tentu kita pernah mendengar, atau barangkali sudah diajarkan oleh orang tua, mungkin kakak atau tetangga.
      Jadi seperti kita semua tahu bahwasanya tanggung jawab itu berasal dari kata menanggung. Menanggung segala sesuatu yang sudah menjadi tanggung jawab kita. Entah karena kesalahan kita ataupun karena suatu hal yang mengharuskan kita untuk bertanggung jawab. Jadi menurut saya, tanggung jawab itu bisa dikatakan suatu sifat yang mengharuskan kita bersikap dimana tidak menyalahkan orang lain atau sekelompok orang dalam suatu urusan, sehingga benar-benar menanggung dengan setulus hati. Itu menurut pendapat pribadi saya.
      Sedangkan menurut kamus bahasa indonesia,  adalah berkewajiban menaggung, memikul, menanggung segala sesuatunya, dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
      Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri dan untuk keperluan orang lain. Dalam usahanya manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan tuhan.dengan denikian tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang di buatnya.atas dasar ini, lalu di kenal beberapa jenis tanggung jawab, yakni?
1.      Tanggung jawab terhadap diri sendiri
                        Ini memiliki arti bagaimana sepenuhnya kita mempertanggung jawabkan apa yang kita milki dan berusaha memaksimalkan apa yang menjadi milik kita. Tentu saja kita sebagai seorang individu memiliki apa yang menjadi milik kita dari lahir. Anggota tubuh, pikiran, bakat dll. Nah semua itu saat menjadi tanggung jawab kita terhadap diri sendiri. Tentu kita harus menjaga semua yang memang harus dijaga. Mungkin seperti bakat dan lainnya pun, kita harus menjaga dan juga mengembangkannya. Karena semua itu adalah tanggung jawab kita terhadap diri sendiri, jikalau bukan kita siapa lagi.
2.      Tanggung jawab terhadap keluarga
                        Tentunya mayoritas dan kodratnya manusia memiliki keluarga. Setelah tanggung jawab terhadap diri sendiri, kita harus bisa tanggung jawab terhadap keluarga. Entah kita sebagai anak, ibu ataupun ayah. Kita harus membawa nama baik keluarga kita. Seperti seorang anak yang memang sudah kodratnya menuruti perkataan orang tuanya terlebih dalam hal kebaikan. Lalu seorang ibu yang harus bertanggung jawab menjaga dan membesarkan bahkan mendidik anak-anaknya. Dan seorang ayah yang harus bertanggung jawab pula baik dalam pendidikan anaknya maupun dalam memberikan nafkah bagi keluarganya.
3.      Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara
                        Setelah tanggung jawab terhadap diri sendiri dan keluarga, kita pun harus ingat bahwa kita hidup di sebuah negara yang pastinya memiliki aturan. Yang mana kita pun harus taat dan bertanggung jawab sebagai warga yang baik.
4.      Tanggung jawab terhadap Tuhan dan agama
                        Tanggung jawab terhadap Tuhan dan agama adalah suatu yang tidak nampak seperti hal yang di atas. Karena pertanggung jawabannya sendiri terhadap yang maha kuasa. Ketika meyakini Tuhan itu ada, tentu kita harus mentaati segala yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang. Menjadi seorang yang bertakwa dan meyakini bahwa Tuhan itu ada, selalu memerhatikan kita juga perbuatan kita selama di dunia yang fana ini.

 Berikut ini saya memiliki contoh atau kasus mengenai tanggung jawab yang baik antar manusia.  Saya ambil kasus ini dari salah satu alamat web:
TRIBUNNEWS.COM - Tak lama setelah kecelakaan di tol Jagorawi yang melibatkan putranya, musisi Ahmad Dhani langsung mendatangi satu-persatu keluarga korban meninggal.
            Sebagai bentuk pertanggungjawaban moril, Dhani bersedia menanggung biaya penguburan sampai pendidikan anak-anak dari korban meninggal.
Salah satunya adalah Muhammad Rizki (2), anak dari Nurmansyah (31) salah satu dari korban meninggal dalam kecelakaan maut itu.

"Pembicaraannya fokus pada tanggung jawab secara moril kepada keluarga korban, tentang pendidikan anak-anak," kata pengacara keluarga korban, Ramdan Alamsyah.
            Dhani mengirim utusannya untuk membuatkan surat kesepakatan perihal perjanjian biaya pendidikan anak korban. Keluarga Nurmansyah mengaku sangat bersyukur dengan kedatangan dan itikad baik mantan suami Maia Estianty itu yang mau membantu keluarga korban.
Tindakan cepat Dhani membesarkan hati mereka.
"Alhamdulillah tadi malam jam tujuh, utusan Mas Dhani bawa surat pernyataan. Mereka memberikan tanggung jawab sampai dewasa, sampai kuliah, dan keluarga menerima," tandas Ramdan.
             Salah satu perwakilan keluarga korban membenarkan apa yang dikatakan Dhani. Meski sama-sama sedang menderita, Dhani mau meluangkan waktu untuk mendatangi kediaman korban satu persatu.
"Puas dengan kedatangan Mas Dhani ke keluarga Nurmansyah, dia buktikan tanggungjawab. Saya rasakan empati, anaknya juga dirawat, itu sudah takdir dari Allah SWT," tandas sepupu Nurmansyah, Rendy.(selesai)
            Dari kasus diatas sudah jelas, bagaimana usaha seorang Ahmad Dhani bertanggung jawab terhadap para korban kecelakaan yang melibatkan putranya. Memang itulah hal yang menjadi konsejuensi ketika kita melakukan kesalahan. Seperti beliau yang memberikan kebebasan pada anaknya yang masih dibawah umur untuk mengemudikan mobil tanpa supir. Tapi disisi lain kita pun harus mengacungi jempol untuk beliau yang sudah berusaha untuk mau bertanggung jawab dengan cara seperti diceritakan di atas.
            Tentunya kita sebagai manusia, menjadi suatu hal yang diharuskan untuk bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan. Agar kerukunan dalam hidup bisa terjalin. Karena kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Itulalah tanggapan yang bisa saya berikan. Dan saya berharap untuk kedepannya tidak ada hal yang serupa.



0 komentar :

Posting Komentar